Aku, DJ Jamila dan Mpok Koriyah



Salam. Ada beberapa hal yang kita sendiri tidak ketahui alasanya kenapa kita melakukannya. Salah satunya adalah ketika kita menyukai sesuatu. Entah benda, binatang, manusia atau yang lainnya. Seakan-akan tau tau suka aja. Tak selamanya semua karena “witing tresno jalaran soko kulino”.

Seperti fenomena yang lagi booming. Aplikasi generasi milenial, TikTok. Saya nggak nyangka aplikasi ini mampu mengalahkan social media sekaliber whatsapp. Meskipun banyak sekali hujatan yang saya dengar mengenai aplikasi ini disekitar saya. Ada yang bilang ini aplikasi buat mereka yang masih tersesat lah, yang butuh di tuntun ke jalan yang benar lah dan hujatan pedas yang lain. Hujatan yang hanya berdasarkan ketidak sukaan.

Apalagi para user Tiktok yang kamu hujat emangnya pernah gitu mempersoalkan apakah kamu suka makan bubur kacang ijo pake sendok atau pake sedotan atau suka nanya kamu suka makan ketoprak atau pecel? Enggak kan?

Setelah saya mendownload TikTok, eits buat riset loh ya bukan buat bikin. Emang banyak sih para penggunanya yang pakai baju yang agak belum jadi. Gaya-gaya yang orang-orang bilang gaya alay. Tapi disuatu sisi, kuping saya cukup easy-engaged dengan lagu dj aisyah. Ternyata nggak semua konten yang dibikin penggunananya bersifat vulgar. Ada juga yang bagus dan lucu buat hiburan kalau lagi jenuh. 

Kesimpulan yang saya ambil berdasarkan mini-riset saya adalah, para Tiktok haters itu cenderung menggenerelisasikan konten tiktok. Karena yang sering nongol di sosmed itu TikTok yang vulgar dan kesannya alay, mereka lalu menganggap semuanya seperti iu padahal enggak. 

Begitu pula dengan fans Kpop. Generalisasi juga sering terjadi. Kamu tahu nggak siapa itu Setyawan Novanto? Dia itu pejabat dan dia koruptor. Jadi yang namanya pejabat itu pasti korupsi? Enggak dong. Nah dari percakapan singkat itu saya simpulkan bahwasanya kita tidak bisa meng-generalisasi aliasa memukul rata suatu aspek dalam segala bidang.

Saya suka Kpop juga nggak tahu kenapa. Tiba-tiba suka gitu aja. Mungkin karena musiknya easy-engaged di kuping atau yg lain. Entahlah. 

Satu hal lagi. Jika kamu tidak menyukai sesuatu. Tak usah terlalu digembar-gemborkan. Semisal kamu bilang keseluruh dunia kamu benci TikTok, eh tau tau temenmu nemu videomu lagi joget akumilakuo gimana coba. Ya kamu sendiri yang bakalan malu.  


nb: mohon maaf kalau judul agak nggak nyambung
Comments


EmoticonEmoticon